Korosi bisa menjadi masalah yang sering terjadi di kolam renang. Kerusakan ini biasanya terdapat pada gagang tangga kolam yang dibuat menggunakan salah satu jenis logam.
Memahami bebagai jenis korosi kolam renang dapat membantu anda mendiagnosa dan memperbaiki masalah pada area kolam renang tersebut.
Artikel ini akan membahas jenis korosi kolam renang yang perlu anda ketahui. Baca terus untuk mendapatkan informasi selengkapnya.
Baca Juga
Daftar Isi
Pengertian Korosi
Sebelum membahas apa saja jenis korosi kolam renang, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan korosi itu sendiri.
Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi kimia atau elektrokimia dengan lingkungan. Korosi juga dapat diartikan sebagai perkaratan.
Penyebab korosi Paparan lingkungan asam atau basa, Tingkat kelembaban tinggi, Suhu yang ekstrim, Keausan yang menimbulkan bagian-bagian tajam dan kasar, Pengikisan lapisan pelindung pada logam.
Jenis Korosi Kolam Renang
Berikut ini adalah beberapa jenis korosi kolam renang yang wajib anda ketahui. Kami juga akan bagikan penjelasan bagaimana mengatasinya.
1. Korosi Seragam
Jenis korosi kolam renang ini terjadi ketika elektrolit memiliki akses ke seluruh permukaan karena material memiliki komposisi yang seragam. Contoh paling umum adalah pada bagian baja atau besi.
Dalam industri kolam renang khususnya air panas, hal ini banyak terjadi pada pipa besi hitam yang digunakan untuk katup gas atau propana.
Selain itu, juga ditemukan di bagian atas bak pemanas, di mana air hujan atau air penyiram dapat terkumpul.
Hal ini juga dapat ditemukan pada komponen logam dengan lapisan bubuk, seperti kotak atau panel yang digunakan untuk menyimpan sistem kontrol dan sambungan listrik.
Korosi ini bisa membuat cat menjadi rusak atau mengelupas.
2. Korosi Galvanik
Ketika dua logam yang berbeda dengan komposisi elektrolit yang sama bersentuhan secara elektrik, jenis korosi ini dapat terjadi.
Masing-masing logam memiliki potensi listrik atau tegangan tertentu. Ketika bersentuhan, logam yang bermuatan lebih positif akan menjadi anoda, menyerahkan elektron ke logam lain.
Imbasnya, logam yang menerima elektron akan mempunyai tegangan listrik lebih tinggi dan berbahaya karena bisa menyebabkan tersetrum.
Untuk mencegahnya, bisa menggunakan aluminium, magnesium atau seng yang dihubungkan secara elektrik ke bagian yang ingin dilindungi.
Bahan yang melapisinya akan terkena korosi, namun substrat yang ditutupinya akan terlindung sempurna.
3. Korosi Celah
Jenis korosi kolam renang ini dapat terjadi apabila dua bagian yang saling berdekatan menciptakan celah dan menjebak sejumlah kecil elektrolit.
Fenomena ini juga dikenal dengan “geometri pembatas”, dimana oksigen dikonsumsi secara katodik dalam celah sehingga menciptakan perbedaan konsentrasi. Logam di dalamnya kemudian menjadi anodik dan kehilangan elektron.
Ketika jumlah ion logam bertambah, air menjadi tidak stabil secara termodinamika dan terpecah menjadi hidrogen dan hidroksida.
Ion-ion logam bergabung dengan hidroksida dan menjadi produk korosi padat. Proton hidrogen yang berlebihan bisa menurunkan pH air, membuatnya menjadi lebih asam.
Sumber celah ini dapat berasal dari perakitan komponen yang tidak pas dan pengelasan yang tumpang tindih atau endapan kimiawi dalam kolam.
4. Korosi Sumuran/Pitting
Banyak bahan, seperti baja tahan karat dan titanium, memiliki lapisan oksida yang tahan lama. Lapisan ini dimaksudkan untuk melindungi permukaan logam dari serangan korosi.
Namun, lapisan pelindung ini tidak sempurna, sehingga titik-titik lemah bisa saja ada. Korosi Pitting bisa terjadi dengan terlokalisasi di salah satu permukaan tahan karat tersebut.
Setelah lapisan pelindung dikalahkan, korosi menyerang area yang sangat kecil di permukaan. Hal ini menghasilkan lubang yang kecil namun relatif dalam.
Setelah lubang berkembang, dinamika yang sama terjadi seperti yang ada pada peristiwa korosi celah.
Konsentrasi oksigen di area tersebut meluruh relatif terhadap sisa elektrolit, yang selanjutnya mempolarisasi dasar lubang secara anodik. Dasar lubang menjadi semakin asam.
Selanjutnya, muatan yang sangat positif menarik ion klorida lokal ke dalam lubang dan membuat lapisan pelindung tidak stabil.
Untuk baja tahan karat, penyebab utama korosi ini adalah klorida di dalam air.
Penting untuk tidak membiarkan konsentrasi garam dalam air berlebihan. Penggunaan pembersih yang berlebihan juga dapat menyebabkan korosi ini.
5. Korosi Intergranular
Jenis korosi kolam renang ini terjadi ketika panas menyebabkan dua elemen terpisah. Di kolam renang, korosi ini biasanya terjadi pada pegangan kolam yang menggunakan baja tahan karat austenitik.
Jika baja tersebut dipanaskan hingga suhu 800 hingga 1.500 F, kromium dan karbon membentuk senyawa intermetalik, menghasilkan gradien konsentrasi kromium dalam butiran. Pada titik ini, sel korosi galvanik mikroskopis tercipta.
Karena itu, jangan coba-coba mengelas baja tahan karat.
6. Dealloying
Dealloying adalah serangan korosi selektif di mana elemen yang lebih rentan dilarutkan, meninggalkan elemen yang tersisa dan membentuk struktur berpori.
Pegangan kolam dengan bahan kuningan biasanya terserang korosi ini.
Kuningan adalah paduan tembaga dan seng. Unsur yang terakhir sangat aktif dan diserang secara selektif. Hal ini membuat struktur tembaga menjadi berpori.
Ini juga terjadi setiap kali kuningan terpapar air yang mengandung klor.
7. Erosi
Ini adalah efek gabungan dari korosi dan gerakan fluida yang bergerak relatif satu sama lain. Gerakan relatif tersebut menggerus lapisan pelindung. Hal ini kemudian meningkatkan laju korosi.
Pada kolam renang, korosi ini bisa ditemukan di dalam tabung atau pipa mesin yang punya kecepatan berlebihan. Selain itu, juga karena abrasi air kolam.
8. Stray
Jenis Korosi kolam renang ini terjadi akibat tegangan nyasar yang biasanya disebabkan oleh kegagalan ikatan atau sumber dari luar. Bagian yang terpolarisasi lebih positif akan mengalami korosi.
Kasus ini hampir setiap kali terjadi pada lampu kolam renang.
Penutup
Itulah penjelasan tentang bergaia jenis korosi kolam renang yang bisa terjaid di area fasilitas tersebut. Segera ketahui jenisnya untuk mendapatkan langkah penanganan yang tepat.
Jika terjadi korosi dan kerusakan di area kolam renang lainnya, jangan ragu menghubungi Dimulti Pool sebagai kontraktor kolam renang yang menyediakan jasa perawatan kolam renang.
Pengalaman kami belasan tahun dalam industri ini. Jadi, soal hasil dan kualitas layanan, tak perlu diragukan.
Jika anda membutuhkan jasa Dimulti Pool, segera hubungi kami di Nomor WhatsApp 0811 1380 5662 untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.












